Wednesday, June 8, 2011

Si Bodoh Dan Saudagar Kaya

Alkisah di negeri Tiongkok, tinggallah seorang saudagar kaya raya. Dia mempunyai seorang hamba yang sangat lugu, begitu lugu, hingga orang-orang menyebutnya si bodoh. Suatu kali sang tuan menyuruh si bodoh pergi ke sebuah perkampungan miskin untuk menagih utang para penduduk di sana. “Utang mereka sudah jatuh tempo,” kata sang tuan.

“Baik, Tuan,” sahut si bodoh. “Tetapi nanti uangnya mau diapakan?”

“Belikan sesuatu yang aku belum punyai,” jawab sang tuan.

Maka pergilah si bodoh ke perkampungan yang dimaksud. Cukup kerepotan juga

si bodoh menjalankan tugasnya; mengumpulkan receh demi receh uang hutang

dari para penduduk kampung. Para penduduk itu memang sangat miskin, dan pula

ketika itu tengah terjadi kemarau panjang.

Akhirnya si bodoh berhasil jua menyelesaikan tugasnya. Dalam perjalanan pulang ia teringat pesan tuannya, “Belikan sesuatu yang belum aku miliki.”

“Apa, ya?” tanya si bodoh dalam hati.

“Tuanku sangat kaya, apa lagi yang belum dia punyai?”

Setelah berpikir agak lama, si bodoh pun menemukan jawabannya. Dia kembali ke perkampungan miskin tadi. Lalu dia bagikan lagi uang yang sudah dikumpulkannya tadi kepada para penduduk.

“Tuanku, memberikan uang ini kepada kalian,” katanya.

Para penduduk sangat gembira. Mereka memuji kemurahan hati sang tuan.

Ketika si bodoh pulang dan melaporkan apa yang telah dilakukannya, sang tuan geleng-geleng kepala, sambil memarahi nya.

“Benar-benar bodoh,” omelnya.

Waktu berlalu. Terjadilah hal yang tidak disangka-sangka, pergantian pemimpin karena pemberontakan membuat usaha sang tuan tidak semulus dulu.

Belum lagi bencana banjir yang menghabiskan semua harta bendanya.

Pendek kata sang tuan jatuh bangkrut dan melarat. Dia terlunta meninggalkan rumahnya. Hanya si bodoh yang ikut serta. Ketika tiba di sebuah kampung, entah mengapa para penduduknya menyambut mereka dengan riang dan hangat;,mereka menyediakan tumpangan dan makanan buat sang tuan.

“Siapakah para penduduk kampung itu, dan mengapa mereka sampai mau berbaik hati menolongku?” tanya sang tuan.

“Dulu tuan pernah menyuruh saya menagih utang kepada para penduduk miskin kampung ini,” jawab si bodoh.

“Tuan berpesan agar uang yang terkumpul saya belikan sesuatu yang belum tuan punyai. Ketika itu saya berpikir, tuan sudah memiliki segala sesuatu. Satu-satunya hal yang belum tuanku punyai adalah cinta di hati mereka. Maka saya membagikan uang itu kepada mereka atas nama tuan. Sekarang tuan menuai cinta mereka.”

~Kekuatan cinta kasih mampu menyatukan perbedaan status manusia. Cinta kasih yang universal yang harus kita bagikan kepada siapa saja di muka bumi ini, karena kesadaran kita adalah satu. Dengan cinta kasih maka akan memotivasi kita untuk melakukan kebajikan dalam hati. Seperti pepatah cina kuno “Berbuat kebajikan, bencana belum datang akan ditutupi oleh keberuntungan, namun berbuat jahat, keberuntungan mau datang, namun akan ditutupi oleh bencana” maka dari itu, sebarkanlah benih-benih cinta kasih dalam hidup kita, dan perbanyaklah berbuat kebajikan~

Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes